![]() |
Tampak jajaran pengurus inti IKAT Jabodetabek dipimpin Ketuanya, dr Ferry Latanna. (dok.ist) |
PMTINEWS.com, Jakarta l Ketua IKAT (Ikatan Keluarga Toraja) Jabodetabek, Ferry Latanna, mengatakan, pihaknya saat ini fokus pada program kerja internal IKAT Jabodetabek. Hal ini disampaikan di sela Rapat Kerja (Raker) I IKAT Jabodetabek bertema 'Bersama Lebih Kuat Bersama Lebih Peduli', di Green Forest Bogor, dari 3-4 September 2022.
Semua pengurus, katanya, tetap solid dan fokus menjalankan organisasi sosial yang dipimpinnya. Ditanya soal kebenaran adanya laporan ke PTUN atas SK Kemenkumham PMTI, Ferry tidak menjawab. Pasalnya, pihaknya lebih fokus pada program kerja IKAT Jabodetabek. "Kalau masalah itu saya no coment," ujarnya.
Ia menyerahkan kepada IKAT lain atau ormas sangtorayan lain yang ada di daerah. "Silahkan saja kalau ada teman-teman dari daerah yang melakukan proses gugatan tersebut karena kami sementara merampungkan program internal kerja IKAT Jabodetabek," tambah Ferry yang juga berprofesi sebagai dokter.
Beda dilontarkan Ketua Panitia Raker IKAT Jabodetabek, Amos Sirappa. IKAT Jabodetabek, menurut dia, tidak berada di bawah PMTI (Perhimpunan Masyarakat Toraja Indonesia). "Bagaimana mungkin, IKAT Jabodetabek lebih tua, berpuluh-puluh tahun dibentuk. Sedang PMTI baru 2004 dibentuk, berarti 18 tahun," tutur Amos.
Sehingga, imbuhnya, tidak mungkin wadah yang belakangan lahir jadi induk ormas. Lain halnya jika itu badan usaha atau perusahaan, kalau modalnya lebih besar bisa mengakuisisi dan bisa membentuk holding yang baru. "Ini organisasi sosial yang harus dipahami," ketus Amos. Maka itu, pihaknya kali ini tidak mengundang PMTI hadir.
Amos menjelaskan, Raker perdana pengurus IKAT Jabodetabek yang baru ini, membahas sejumlah hal dari lima bidang yang ada. Pertama, bidang organisasi, hubungan antar lembaga (hubla) dan hukum; Kedua, bidang pendidikan, pengembangan SDM dan tenaga kerja. Ketiga, bidang kesehatan/medis, sosial dan kemasyarakatan; Keempat, bidang teknologi informasi dan data center, pemuda dan olahraga; dan Kelima, bidang pariwisata dan budaya, bisnis kreatif dan UMKM, bisnis development dan entrepreneurship.
Menariknya, kepengurusan IKAT Jabodetabek kali ini banyak diisi orang-orang muda Toraja. Sebagai contoh, dr Ferry Latanna, ketuanya sendiri. Juga wakil ketuanya, Robertus Blasius Sangka, pengusaha muda Toraja di bidang IT
"Bisa jadi contoh bagi adik-adik kita anak-anak Toraja yang ada di Jabodetabek," sebut Amos. Ia tentu berharap, IKAT Jabodetabek ke depan lebih dinamis dan proaktif agar menjadi contoh dan terdepan. (rus)