-->

Notification

×

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Tanpa Papan Proyek, Rehab Jaringan Irigasi D.I. To’karau’ di Toraja Utara Disorot

Jumat, 07 November 2025 | 07:18 WIB | 0 Views Last Updated 2025-11-06T23:18:30Z

Matius Mandarit, Wartawan PMTINEWS (kiri), bersama Paulus Minggu, Konsultan dari BBWS Pompengan Jeneberang (kanan), di lokasi proyek Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I. To'karau'. (dok.matius) 

PMTINEWS.com, Makassar l Proyek APBN yang digelontorkan ke daerah ternyata juga harus mendapat perhatian publik di daerah itu. Pasalnya, jika salah pelaksanaannya karena tanpa pengawasan di daerah maka hasil dari proyek tersebut mubazir dan tidak bermanfaat bagi masyarakat lokal. Apalagi kalau pekerjaan proyek itu tidak memenuhi mutu standar atau asal dikerja. “Minimal pekerjaannya sesuai bestek atau RAB. Kita tidak tahu seperti apa desain perencanaannya,” ujar seorang pengamat konstruksi ketika dijumpai di sebuah Cafe di Makassar, Kamis (6/11) sore. 


Tanggapan pengamat yang enggan disebut namanya ini dilontarkan merespon pertanyaan awak media terkait pelaksanaan proyek Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I. To’karau’ di Toraja Utara. Proyek ini dibiayai dari dana APBN 2025. Reporter PMTINEWS Matius Mandarit memantau langsung proyek tersebut sedang dikerja. Ketika berada di lokasi tampak seorang konsultan dari balai bernama Paulus Minggu. 


Konsultan ini menanyakan papan proyek yang ternyata tidak ditemukan, tidak terpasang. Tidak jelas nilai anggaran proyek tersebut. Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Air Dinas PUPR Toraja Utara, Herman Sanda Limbong, ST, ketika dihubungi via telepon genggam, mengatakan, proyek tersebut dari Balai. “Proyek itu dari balai pak, yang kerja BUMN, Nindya Karya. Anggarannya gelondongan, kalau tidak salah 74 miliar lebih untuk beberapa daerah. Kalau untuk Toraja Utara ada empat lokasi, di To’karau, di Balombong Sesean, Kalimbuang, dan di Saloso. Kami tidak tahu anggarannya masing-masing,” jelasnya. 


Sementara itu, dikonfirmasi melalui pesan WA terkait proyek tersebut khususnya papan proyek dan tiga lokasi lain selain To’karau’, Paulus Minggu menanggapinya dengan nada kesal. “Sy tdk urus ini ke kontrakyor nya sj, Ia soalnya sy yg di tanya trs.langsung sj ke kontraktor,” responnya. Pihak Nindya Karya sendiri, hingga berita ini tayang, belum berhasil dihubungi. 


Diketahui, Proyek Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I. To’karau’ adalah proyek pusat dari APBN 2025 dengan nama paket, “Peningkatan dan Rehabilitasi Jaringan Utama Kewenangan Daerah di BBWS Pompengan Jeneberang (Inpres Tahap III) Paket 1”. Nilai Pagunya sebesar Rp76.418.552.000, 00. Lokasi pekerjaan menyebar di 5 Kabupaten/Kota, antara lain, di Luwu Timur, Luwu Utara, Palopo, Tana Toraja, dan Toraja Utara. 


Proyek yang disatkeri SNVT Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air Pompengan Jeneberang Provinsi Sulsel ini bersifat non tender atau metode pengadaannya penunjukan langsung dengan menunjuk PT Nindya Karya (Persero), sebuah BUMN, yang beralamat di Jl. Letjend Haryono MT Kav. 22 Cawang, Jakarta Timur, DKI Jakarta, sebagai perusahaan atau kontraktor pelaksana. Dalam proses seleksi penawaran lalu, harga penawaran yang diajukan Nindya Karya sebesar Rp75.955.126.875,47, kemudian dikoreksi menjadi Rp75.955.126.500,00 serta negosiasi sebesar Rp74.790.157.332,32. (red) 

×
Berita Terbaru Update