 |
| Beginilah kondisi hari ini pentalutan proyek Rekonstruksi Jalan Kabupaten Lokal (Jalan Seko Pitung Penanian) STA 5+600 - STA 5+620 di Lembang Nanna Nanggala, Kecamatan Nanggala, Toraja Utara, yang bersumber dari APBN Hibah Rehabilitasi dan Rekonstruksi Tahun Anggaran 2024 melalui Kemenkeu, BNPB dan Pemda Toraja Utara. (dok.maman) |
PMTINEWS.com, Makassar l Proyek Rekonstruksi Jalan Kabupaten Lokal (Jalan Seko Pitung Penanian) STA 5+600 - STA 5+620 di Lembang Nanna Nanggala, Kecamatan Nanggala, yang bersumber dari APBN Hibah Rehabilitasi dan Rekonstruksi tahun anggaran 2024 melalui Kemenkeu, BNPB dan Pemda Toraja Utara, diduga bermasalah. Masalah muncul lantaran baru setahun talut proyek tersebut dikerja, ditemukan sudah retak.
Bukti retak ini ditunjukkan warga Karre melalui dokumentasi atau foto yang diambil kemudian dishare ke redaksi media ini, baru-baru ini. Hanya saja, menurut seorang dari warga lokal, nilai proyek dan kontraktor pelaksananya tidak diketahui. “Kami cari papan proyeknya tidak ada. Yang dibuat talut tiga tingkat dari jalan, jalan poros Karre, kemudian ambruk. Tapi sudah datang orangnya kemarin lihat,” ujar Benyamin, warga lokal, Jumat (7/11) siang.
Ditanya pelaksana proyek itu, warga ini menjawab ia hanya mendengar kalau di balik proyek tersebut terdapat nama oknum Anggota Dewan Toraja Utara asal Buntao. “Proyeknya di jalan poros Karre. Yang punya proyek saya dengar anggota dewan asal Buntao, tapi tidak tahu siapa namanya,” tutur Benyamin lagi.
Kepala Lembang Karre Penanian, Yacob Tangkelobo’, juga membenarkan kondisi proyek tersebut. “Sebaiknya Pak Wartawan datang lihat langsung. Ada foto-fotonya saya sempat ambil. Jaraknya sekitar 4 kilometer dari jalan poros Toraja-Palopo,” bebernya melalui ponsel, siang ini. (maman)
