Notification

×

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Kaya SDA, Kaltim Jadi Ajang Gelaran Forum Sinergi Dubes-Daerah

Minggu, 02 Oktober 2022 | Oktober 02, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-10-02T13:51:26Z

Wakil Ketua DPD RI, Mahyudin, sedang memberi sambutan. (dok ist)

PMTINEWS.com, Balikpapan l Badan Kerja Sama Parlemen (BKSP) DPD RI menggelar Forum Sinergi Duta Besar dan Daerah (FSDBD) Tahun 2022, di Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis (22/9). Forum bertema “Memperkuat Rantai Nilai Global atau Global Value Chains (GVC) Industri Kalimantan Timur dalam Kemitraan Ekonomi Indonesia dan Belanda” ini dibuka Ketua BKSP DPD RI, Sylviana Murni. Diantara yang hadir terdapat Senator Lily Amelia Salurapa, SE, MM. 


Alasan memilih tema tersebut karena Indonesia dan Belanda telah memperbaharui hubungan keduanya pada abad ke-21. Belanda juga merupakan mitra dagang serta investasi dan tujuan pariwisata penting bagi Indonesia sekaligus menjadi pintu ekspor Indonesia ke benua Eropa dan sekitarnya. BKSP akan terus memfasilitasi kerja sama daerah dengan mitra strategis di luar negeri, termasuk melalui forum sinergi ini. 


Peserta Forum Sinergi Duta Besar dan Daerah. (dok.ist)

Forum ini diharapkan dapat mengidentifikasi peluang-peluang kerja sama dalam konteks Rantai Nilai Global atau Global Value Chains kedua negara. “Alasan kenapa Kalimantan Timur kita piilh untuk menggelar acara ini, karena Kaltim sangat kaya dengan sumber daya alam dan saat ini tengah melakukan diversifikasi ekonominya melalui pengembangan kawasan industri dan UMKM,” ujar Sylviana Murni, dalam sambutannya.


Sementara itu, Wakil Ketua DPD RI Mahyudin saat memberikan keynote speech pada forum tersebut, mengungkapkan, forum sinergi tersebut menjadi momentum yang sangat penting dalam rangka memajukan ekonomi daerah pasca pandemi. Ia juga berharap forum sinergi ini akan menjadi dialog konstruktif untuk memetakan potensi-potensi kerja sama dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dan Kerajaan Belanda baik untuk mengembangkan industri Kalimantan Timur maupun bagi investasi Belanda, terutama dalam upaya memperkuat GVC dan ekspor impor kedua negara. 


“Forumnya jangan berhenti sampai di sini, harus ditindaklanjuti kemitraan dengan Belanda nanti khususnya di Kaltim sebagai daerah penyangga utama IKN nanti. Indonesia harus berbasis industri jangan hanya menjual raw material, tetapi ke depan harus memikirkan juga sumber daya yang bisa diperbaharui juga, pembangunan IKN harus kita kawal,” ucap Mahyudin.

Wakil Gubernur Kalimantan Timur Hadi Mulyadi, yang juga hadir, mengapresiasi BKSP DPD RI yang  menginisiasi acara tersebut di Kaltim. Hadi Mulyadi memuji keputusan pemerintah pusat dalam memindahkan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur akan membuat keadilan pembangunan di lndonesia. “Selain itu rantai nilai global industri Kalimantan Timur dalam kemitraan ekonomi Indonesia Belanda sangat diharapkan memberikan dampak besar tidak hanya di Kalimantan tapi di sekitarnya. Selain itu banyak perusahaan batu bara besar disini saya kira pendapatannya bisa menyumbang pembangunan IKN nanti,” tutur Hadi Mulyadi.


Wakil Menteri Perdagangan RI, Jerry Sambuaga, menyinggung neraca perdagangan Indonesia masih mampu surplus senilai USD 34,92 Miliar pada periode Januari-Agustus 2022. Menurut dia, ekspor Indonesia tumbuh lebih besar daripada impor sebesar 35,42%. Kementerian Perdagangan akan mendukung dan meningkatkan ekspor dari produk-produk lokal UMKM.


“Indonesia survive dari dampak pandemi, ini menunjukan pencapaian kerja keras semua pihak, ekspor-ekspor ini hampir 90% berasal dari daerah. Ketahanan ekonomi kita semakin menguat di tengah krisis ekonomi global, dan saya percaya di ASEAN kita nomor satu di sisi perdagangan,” beber Jerry.


Suasana Forum saat berlangsung. (dok.ist)

Wakil Kepala Bagian Ekonomi Kedutaan Besar Belanda Jakarta Natasja A.M. Van Der Gest lewat delegasi Kedutaan Besar Belanda, akan mendengarkan beberapa proyek investasi yang disampaikan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dan membahas potensi kerjasama di masa depan.


“Kalimantan Timur adalah salah satu provinsi terbesar di Indonesia dengan peluang investasi yang terbilang luas di sektor-sektor seperti minyak dan gas, manufaktur, konstruksi, serta pertanian dan perikanan. Selain itu, Kalimantan Timur memiliki banyak peluang untuk saling menguntungkan dengan perusahaan dan institusi dari negara Belanda,” sebut Natasja.


Acara dilanjutkan dengan Dialog Forum Sinergi Duta Besar dan Daerah dipandu Wakil Ketua BKSP DPD RI Gusti Farid Hasan Aman, dengan narasumber Wakil Menteri Perdagangan RI Jerry Sambuaga, Wakil Kepala Bagian Ekonomi Kedutaan Besar Belanda Jakarta Natasja A.M. Van Der Gest, dan Kepala Bappeda Provinsi Kaltim M Aswin. (red)

×
Berita Terbaru Update