![]() |
Anggota DPD RI yang akrab dipanggil Senator Lily Salurapa. (dok.ist) |
PMTINEWS.com, Jakarta l Banyaknya orang Indonesia berobat ke negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia, mendorong Anggota DPD RI asal Sulawesi Selatan, Lily Amelia Salurapa, SE, MM, mendesak Pemerintah lewat Presiden Joko Widodo untuk membangun rumah sakit bertaraf internasional di Sulsel. Hal ini dilontarkan Senator Lily Salurapa saat digelar pertemuan antara Presiden Jokowi dengan 100 Pegiat Sosial Perempuan Indonesia di Istana Negara 6 Maret 2019.
Usulan yang kemudian direspon positif Presiden Jokowi dalam bentuk janji ini, dipertanyakan kembali Lily Salurapa ke pihak Kementerian Kesehatan melalui Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, saat digelar RDP (Rapat Dengar Pendapat) yang lalu.
"Kepada Bapak Presiden Jokowi waktu di Istana Negara saya sampaikan Pak Presiden harus mengakhiri uang Indonesia yang dibelanjakan para konglomerat berobat ke Singapura (sudah semacam wisata kesehatan kesana), dimana orang-orang sakitnya Indonesia merasa RS kita di Indonesia tidak memadai dari segi SDM dan peralatan yang digunakan, sehingga mereka berbondong-bondong ke negara tetangga Singapura dan Malaysia," ujar Senator Lily.
Menurut dia, usulannya ini sejatinya dibangun di dua wilayah. "Katakanlah Indonesia Timur dan Indonesia Barat. Jadi dua RS yang menandingi RS di Singapura dan Malaysia. Daripada dana untuk berobat sampai puluhan milyar per orang dari kantong-kantong konglomeratnya Indonesia kok sampai mengalir terus kesana..," timpalnya.
Kepada media ini, via WhatsApp (WA), Minggu (7/5), Lily mengaku, pernah mewawancarai sejumlah orang Indonesia di rumah sakit di Singapura. "Rata-rata mereka sudah habis puluhan miliar untuk berobat.. Sayang sekali pak..uang kita mengalir deras kesana.. Untuk itu perlu dihentikan dengan membuat RS yang setara kelas internasional," terangnya.
Senator Perempuan ini awalnya meminta untuk Indonesia Timur, agar dibangun di Sulsel, yakni di Toraja. Alasannya di Toraja karena daerah pegunungan tersebut termasuk destinasi unggulan di Sulsel. Toraja dulu malah dijuluki sebagai daerah tujuan wisata setelah Bali. "Toraja dulu dikenal sebagai The Second Best Destination after Bali in East Indonesia. Jadi kalau ada RS Bertaraf Internasional di sana maka para turis akan semakin berani berkunjung ke Indonesia Timur terkhusus Toraja karena terjamin keselamatan dan kesehatannya," jelas Lily.
Kedua, kondisi Toraja dengan suhunya yang adem dan dingin, apalagi udaranya masih jauh dari polusi terutama di atas pegunungan. "Disamping pemandangannya indah sehingga para pasien akan lekas sembuh karena suasana yang nyaman," tuturnya.
Hal ketiga, letak geografis Toraja yang berada di tengah antara tanah Luwu-Palopo dan daerah selatan seperti Bulukumba, Bantaeng serta daerah lainnya di Sulsel. Senator Lily Salurapa mengaku bersedia menyumbangkan lahan keluarganya andaikata rumah sakit tersebut dibangun di Toraja.
"Saya bilang ini akan sangat menyelamatkan triliunan rupiah kita yang setiap hari mengalir tanpa henti ke negara tetangga. Saat itu Jokowi langsung panggil seorang ajudan yang bernama Teddy dan kasih tugas khusus. Teddy tolong catat masukan dan permintaan ibu dari Toraja ini dan Teddy ingatkan saya," ungkap Lily mengutip omongan Jokowi.
Alhasil, saat RDP lalu dengan Kemenkes melalui Wamenkes, Dante Saksono, atas arahan Presiden Jokowi, disampaikan kalau usulan pembangunan rumah sakit tersebut disetujui. "Kami akan buat RS tersebut tapi maaf bu ..bukan di Toraja terlalu jauh tapi di Makassar saja bu," respon Wamen, dikutip Lily. Bagi senator yang dikenal merakyat ini, soal tempat tidak jadi masalah. "Dimana saja, yang penting demi perjuangan kesehatan masyarakat Sulsel yang membutuhkan," pungkasnya. (james/rus)