Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Hilangkan Sekat, Sangtorayan Harus Solid

Rabu, 31 Agustus 2022 | Agustus 31, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-09-01T02:50:15Z


Paulus Rante Tadung, SH, Ketua KKT Kupang, Provinsi NTT. (dok.ist)

PMTINEWS.com, Kupang l Pernyataan Ketua Dewan Pembina IKAT Jabodetabek, Irjen Pol (P) Drs. Frederik Kalalembang, terkait soliditas masyarakat Toraja lewat wadah organisasi sosial atau ormasnya, mendapat tanggapan positif dari Ketua Kerukunan Keluarga Toraja (KKT) di Kupang, Provinsi NTT, Paulus Rante Tadung, SH. Dikatakan Paulus, dinamika yang terjadi dalam organisasi Sangtorayan sekarang ini, mesti dimaknai secara baik, sehingga tidak memunculkan salah tafsir yang berujung pada perpecahan. 


"Sangtorayan harus tetap solid, meski dihadapkan dengan berbagai dinamika organisasi. Tak perlu ada ruang atau sekat, lalu cara pandang kita ikut berubah. Dinamisasi dalam sebuah organisasi itu pasti. Tetapi apa yang disampaikan Ketua Dewan Pembina IKAT Jabodetabek, Pak Frederik Kalalembang, mestinya dimaknai sebagai penyemangat agar diaspora Sangtorayan on the track di akar rumput seperti IKAT. Setuju, jika harapan Pak Frederik supaya organisasi gotong royong Sangtorayan berjalan dengan baik, harus kita wujud nyatakan," tandas mantan Kadis Koperasi dan UMKM Provinsi NTT itu, Rabu (31/8/2022).


Hal senada juga diungkapkan Penasehat KKT Kupang, Ir. Yohanis Rante Lembang, MT. Dikatakannya, "kisruh" yang banyak terjadi belakangan ini, tidak terlepas dari Mubeslub PMTI pasca rakor yang terkatung - katung. "Mubeslub tujuannya merombak AD/ART sesuai kebutuhan anggota. Sedangkan pengurus sudah notariskan AD/ART Mubes sesuai versi mereka, termasuk Akte Pendirian PMTI. Itu keliru, sebab bukan pendiri yang termuat dalam akte sebagai pendiri. Pendiri sebagian besar tidak masuk, seperti Pak Luther Barrung," kata mantan dosen Politeknik Negeri Kupang itu.


Seperti diberitakan media ini sebelumnya, Ketua Dewan Pembina IKAT Jabodetabek, Frederik Kalalembang menegaskan, IKAT dasarnya dari organisasi Sangtorayan. Akar rumput ada di IKAT. Dia kecewa, lantaran adanya sekat - sekat organisasi Toraja di daerah, dengan membentuk wadah lain di luar wadah Sangtorayan yang sudah ada selama ini. Muncul kisruh, dan menjadi tidak solid, setelah ada revisi AD/ART Hasil Mubes PMTI lalu terkait status keanggotaan. Dari anggota secara kolektif seperti IKAT, IKT, KKT atau nama lain semacamnya, menjadi anggota perorangan atau individual. Ini menjadi crucial point yang memantik keretakan hingga di daerah. Sejatinya, PMTI sendiri awal mulanya digagas Diaspora Toraja dan adanya hanya di ibukota negara, Jakarta. Keberadaannya untuk mengayomi wadah sangtorayan yang lain sebagai anggota. (robert kadang/kupang)

×
Berita Terbaru Update