![]() |
Somba Tonapa, SH, MH |
PMTINEWS.com, Makassar l Notaris tenar yang merakyat ini, bernama lengkap Somba Tonapa, SH, MH. Kiprahnya di dunia kenotariatan sangat menonjol. Begitupun pergaulannya di kancah perpolitikan dan kalangan cendikiawan Sulsel cukup diperhitungkan. Tak salah, Somba pernah ditunjuk menjadi Caretaker Ketua DPD PMTI (Perhimpunan Masyarakat Toraja Indonesia) Sulsel oleh mantan Ketua Umum PMTI Almarhum Ir. Frederik Batong.
Terkini, Somba Tonapa ditunjuk menjadi Ketua DPD PIKI (Persatuan Inteligensia Kristen Indonesia) Sulsel, semacam wadah organisasi cendekiawan Kristen. Somba juga pernah menjabat Ketua DPD GAMKI (Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia) Sulsel selama dua periode, dan beberapa jabatan lainnya. Putra Toraja asal Sa’dan-Bangkelekila’ ini terbilang tegar dalam memimpin PIKI Sulsel.
Pasalnya, selama menahkodai PIKI di Sulsel, dirinya sempat digoyang namun ia tidak sedikitpun goyah. “Malah dengan goyangan itu sebagai tantangan buat saya, saya justru semakin eksis dan tetap semangat berjuang serta bekerja untuk organisasi PIKI Sulsel. Saya pakai 10 pengacara,” tutur Somba, lewat telepon genggam, kepada redaksi media ini, dari Makassar, Jumat (15/8) sore.
Dia menambahkan, pihaknya saat ini sedang membangun Biogas untuk peternak babi. “Biogas untuk peternak yang akan membantu nanti ke depan. Lokasinya di Mengkendek. Ini salah satu percontohan saja. Sudah dua minggu lalu dikerja, tinggal mau beroperasi. PIKI yang sponsori di bawah bimbingan saya,” ucapnya. Biogas tersebut untuk peternak babi sehingga tidak lagi membutuhkan kayu.
Biogas merupakan gas yang dihasilkan oleh aktivitas anaerobik yang mendegradasi bahan-bahan organik. Contoh dari bahan organik ini adalah kotoran, limbah domestik, mikroalga beserta residunya, atau setiap limbah organik yang dapat diurai oleh makhluk hidup dalam kondisi anaerobik. Kandungan utama dalam biogas adalah metana dan karbon dioksida. Biogas merupakan sumber energi terbarukan dan ramah lingkungan. Energi dari biogas ini dapat digunakan sebagai bahan bakar kendaraan maupun untuk menghasilkan listrik.
“Kalau beroperasi nantinya kami akan jalan ke kampung-kampung yang khusus ada peternakannya 20 ekor. Sumber biayanya untuk percontohan ini dari saya pribadi. Untuk selanjutnya mungkin kami kerjasama dengan Pemda kenapa, karena kami tidak mungkin mengkanter semua itu dengan dana pribadi, karena kostnya itu luar biasa, tetapi ini adalah suatu ilmu terapan yang bisa diberikan oleh PIKI kepada masyarakat umum,” jelas Somba.
Ditanya soal rencananya ingin maju pada pemilihan calon legislatif mendatang, dia mengaminkan. “Yang lalu saya caleg provinsi tapi saya digoreng-goreng ke Luwu. Apa yang saya mau cari ke Luwu. Saya selalu ditekkel-tekkel saya bilang kalau ditekkel-tekkel tidak ada masalah saya punya pekerjaan. Kita kan masuk partai supaya membesarkan partai, tapi kalau mau mencari sesuatu di partai itu susah,” ketusnya.
Somba menyinggung keberadaan 5 Legislator Sulsel Dapil 10 selama ini, yang menurutnya harus berani menyatakan sikap untuk meminta kepada pemerintah agar dana untuk pembangunan kedua kabupaten, Tana Toraja dan Toraja Utara, harus ada. “Masa kita dianaktirikan. Bagaimanakah NKRI ini, bagaimanakah Sulsel ini. Sulsel tidak berdiri sendiri tanpa Toraja. Tidak ada gunanya itu utusan kalau tidak bicara, menyatakan sikap. Hanya Gerindra yang getol, tapi kan Gerindra bagian dari gubernur,” bebernya.
Pria yang dikenal vokal ini juga menyesalkan tidak adanya wakil PDIP di DPRD Sulsel. “Ini juga perlu dipertanyakan. Jangan cuma tiap bulan o iya sekian masuk di rekening saya. Itukah yang kita mau inginkan kan tidak, tapi bagaimana caranya supaya Toraja bisa setingkat dengan daerah lain, dapil lain,” timpalnya seraya mengingatkan parpol yang tidak mendapatkan kursi pada pilcaleg lalu agar introspeksi diri dan melakukan evaluasi terhadap figur yang akan diusung jadi caleg ke depan. (red)