Beginilah kondisi rumah warga di Sa'dan terlihat kumuh dan rawan stunting, harus ada keterbukaan dan kejujuran terkait data stunting. (dok.maman)
PMTINEWS.com, Toraja Utara l Menekan angka Stunting, Pemda Kabupaten Toraja Utara tampaknya masih menemui kendala di lapangan. Sejumlah Puskesmas di Kecamatan Sa'dan diketahui enggan memberikan data Stunting yang selama ini tercatat di wilayah kerja mereka.
Masalah ini mengemuka ketika Tim dari Bupati Toraja Utara, Frederik Victor Palimbong, memantau langsung pendataan stunting, Rabu (10/9). Tapi anehnya, beberapa dari puskesmas berdalih tidak diperbolehkan membuka data stunting atau memberikan data tersebut kepada masyarakat,
Akibatnya, masyarakat dan tim pemantau kesulitan mendapatkan gambaran jelas mengenai jumlah dan perkembangan kasus stunting. Padahal, Bupati Torut, Frederik Palimbong, saat Rapat Koordinasi di Hotel Bobatu Hera, menegaskan, pentingnya transparansi dalam pendataan stunting di Toraja Utara.
 |
| Kondisi lingkungan tempat tinggal warga seperti ini perlu perhatian pemerintah setempat guna menurunkan angka stunting. (dok.maman) |
"Data stunting harus terbuka dan jelas, tanpa data yang akurat pemerintah daerah sulit memastikan program penanganan tepat sasaran," ujarnya melalui tim pendamping saat dikonfirmasi awak media, baru-baru ini.
Sementara itu, masyarakat berharap pihak puskesmas lebih terbuka agar program percepatan penurunan stunting, khususnya di Kecamatan Sa’dan bisa berjalan efektif. Mereka menilai, akses terhadap informasi ini sangat penting untuk mengetahui sejauh mana penanganan telah dilakukan.
Hingga kini, Pemda Torut masih berkoordinasi dengan beberapa puskesmas untuk memastikan pendataan stunting benar dilaksanakan sesuai aturan. Ini sekaligus menjawab kebutuhan informasi masyarakat yang selama ini belum pernah ditinjau. (maman)
