Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Prof. Yeheskiel Tiranda, Di Mata Pengacara Jonathan WS

Rabu, 28 September 2022 | September 28, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-09-29T01:52:28Z


PMTINEWS.com, Jakarta l Sosok Prof. Dr. Yeheskiel Minggus Tiranda, SH ,MH, putra terbaik asal Toraja yang sudah mengabdi 28 tahun lebih di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Kemenkeu RI, sangat dikenal baik, berwawasan luas, dan gampang bergaul. Penilaian ini disampaikan Jonathan WS, SH, seorang pengacara yang dikenal populis, saat hadir dalam acara Ultah Ke-53 Sang Profesor di Pelangi Cafe Johan, Jakarta Pusat, Selasa (27/9).


Jonathan hadir bersama sejumlah undangan dari jajaran Ditjen Pajak serta Wakil Pimpinan Redaksi PMTINEWS, Rustan Serawak. "Beliau dari birokrasinya bagus, kemudian wawasan luas, orangnya visioner dan selalu berpikiran ke arah depan," tutur Jonathan. Mantan Ketua Golkar Tana Toraja ini, lebih jauh mengatakan, Prof. Yeheskiel yang akrab disapa Papa Tasya, telah dikenalnya sejak puluhan tahun lalu. 


Menurut Jonathan, Alumni Program Doktor Universitas Airlangga itu, merupakan aset orang Toraja yang mampu bergaul di tataran nasional. "Dipandang dari sisi karir, beliau  seorang sosok yang cerdas dan bisa dipercaya menangani digitalisasi perpajakan sebagai Ketua Tim Manajemen Perubahan atau Tim PSIAP di lingkungan Ditjen Pajak, sedangkan di sisi pribadi ya orangnya sangat sederhana penampilannya, tidak pernah mendengar dia mengiming-imingi orang atau teman, dan sangat familiar," terang Jonathan.


Ultah Ke-53 Prof. Yeheskiel Tiranda

Dari aspek akademik atau keilmuan pun, tambah Jonathan, penguasaan Yeheskiel atas pemahaman tentang pajak di Indonesia sangat dalam. "Makanya saya tidak kaget dan menilai wajar jika kemudian beliau mampu meraih gelar kehormatan guru besar. Saya hanya terkesima gelar profesor kehormatan itu kok di Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA) Semarang, apa pertimbangannya?," ujar Jonathan. 


Fakta ini, menurut dia, harus diapresiasi. "Ini yang kita apresiasi buat beliau. Apalagi Universitas Islam ini yang selalu melahirkan tokoh-tokoh masyarakat, ketua Mahkamah Konstitusi, beberapa Jenderal Polisi dan akademisi yang lain. Jadi kehadiran beliau di sana diterima di Universitas Islam menandakan beliau bisa bergaul kemana saja," beber Jonathan lagi. 


Ia menduga, baru kali ini ada orang non-muslim ditetapkan jadi Profesor di Universitas Islam dan paling ternama di Semarang. Universitas swasta tersebut bahkan nomor satu berdasarkan penilaian dari Badan Akreditasi Nasional (BAN). Tidak hanya itu, untuk seluruh Universitas di Indonesia, UNISSULA berada di urutan ketujuh


"Menurut saya aset orang Toraja ini, yang harus kita sama-sama dukung supaya tetap berkarya di tataran nasional," beber Jonathan yang juga Ketua LP3KN (Lembaga Pemantau Pengelola Pembangunan dan Keuangan Negara) ini. Diketahui, Prof. Yeheskiel, selain Pejabat Eselon II di lingkungan Kemenkeu RI, juga menjadi dosen di sejumlah perguruan tinggi. 


Antara lain, sebagai dosen luar biasa di Universitas Airlangga, Universitas Petra Jakarta, Universitas Borneo Kalimantan, UKI Jakarta, dan Universitas Hasanuddin di Makassar. Sebelumnya, Yeheskiel menempuh pendidikan S1 Fakultas Hukum di UNHAS Makassar, dan lulus S2 serta S3 Hukum di Universitas Airlangga Surabaya. (rus)

×
Berita Terbaru Update